Cara Mudah BerWirausaha Fotocopy

Cara Mudah BerWirausaha Fotocopy
Berikut ini adalah tips dan cara mudah berwirausaha fotocopy dan juga cara merawatnya.  Sudah saatnya kita mampu melihat berbagai peluang usaha di sekitar kita yang memang sekiranya memiliki prosfek yang cukup baik (cerah) untuk kedepannya.

Lalu peluang usaha apa saja yang memang memiliki prosfek yang cerah? tentu jawabannya akan sangat bervariatif sekali, contohnya usaha di bidang budidaya ikan, usaha di bidang makanan, dan tentunya masih banyak lagi usaha jenis lainnya.

Yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini adalah, sebuah peluang usaha di bidang percetakkan, atau bisa juga di sebut dengan sebutan wirausaha fotocopy.

Seperti yang sudah kita  lihat di sekitar kita, bahwa sudah banyak sekali orang yang menjalankan usaha yang satu ini, mungkin hampir di setiap daerah akan sangat mudah bisa kita jumpai orang yang menjalankan bisnis ini, terlebih lagi di lokasi yang memang sangat dekat dengan gedung sekolahan, dan juga instansi-instansi pemerintahan yang tentunya akan sangat membutuhkan jasa dari usaha fotocopy.

Kenapa wirausaha fotocopy bisa di katakan memiliki prosfek yang cukup cerah? karena tentunya untuk sekarang ini hampir setiap lembaga ataupun individu akan membutuhkan jasa dari usaha yang satu ini.

Apalagi jika lokasi usaha fotocopy  yang mungkin nantinya Anda jalankan berdekatan dengan pusat instansi-instansi pemerintahan, tentunya akan menjadikan usaha fotocopy yang Anda jalankan akan semakin memiliki prosfek yang cerah tentunya.

Analisa Usaha Fotocopy:

Untuk bisa menjalankan usaha yang satu ini, kita di tuntut setidaknya mampu mengenali kendala-kendala apa saja yang biasanya sering terjadi pada mesin dan juga alat lainnya yang tentunya berhubunan dengan fotocopy tersebut, dan untuk bisa mengenali kendala-kendala tersebut mungkin sebelumnya kita pernah bekerja di sebuah percetakkan, atau bisa juga dengan sering melihat atau memperhatikan dan juga membantu seorang teknisi yang sedang memperbaiki mesin fotocopy tersebut, lalu kitapun rajin untuk bertanya jika sekiranya ada yang masih tidak kita pahami, jadi lama kelamaan tentunya kitapun akan bisa memahami kendala-kendalanya dan juga cara memperbaikinya. Jadi nantinya seumpama kita mulai menjalankan usaha ini kita tidak terlalu membutuhkan jasa tukang service hanya untuk kerusakan-kerusakan yang ringan, terkecuali untuk kerusakan yang berat kita bisa juga menggunakan jasa seorang tukang service.

Untuk hal berikutnya yang perlu kita analisa sebelum membuka ataupun menjalankan wirausaha fotocopy adalah, tentang berapa besarnya jumlah modal yang kita butuhkan untuk mulai mengawali usaha ini.

Besarnya modal yang kita perlukan tentunya akan sangat pariatif sekali, tergantung kemampuan finansial kita masing-masing tentu saja, jika memang kita merasa yakin dengan Rp 30 jutaan kita sudah bisa memulai menjalankan usaha fotocopy, kita bisa langsung memulainya meski masih terbilang kecil-kecilan, toh nantinya juga akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu, tentunnya dengan kita mampu memenejnya dengan sangat baik usaha fotocopy yang nantinya kita jalankan.

Berikutnya adalah, kita cari para distributor-distributor yang menyediakan barang-barang yang di perlukan untuk usaha fotocopy yang terbilang paling murah (harga miring). Memang mungkin pada awalnya untuk barang-barang yang kita perlukan kita harus mencarinya sendiri, tapi nantinya juga jika usaha fotocopy yang kita jalankan sudah mulai berkembang, tentunya para suplier-suplierpun akan datang sendiri ke tempat kita untuk menawarkan atau mengantarkan barang-barang yang kita perlukan.

Analisa yang berikutnya adalah sebuah lokasi yang di rasa cukup strategis, contoh tempat yang strategis untuk membuka wirausaha fotocopy adalah seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi, lokasi di mana banyak terdapat instansi-instansi pemerintahan, seperti gedung-gedung sekolahan, perkantoran dan juga instansi-instansi yang lainnya. 

Kita bisa mendapatkan tempat yang strategis tersebut dengan cara menyewanya, atau mungkin juga dengan cara membelinya langsung.
Jadi intinya, jika semua hal-hal di atas sudah mampu kita analisa dengan baik, tentunya kita tinggal menentukan kapan waktunya akan di mulai usaha fotocopy tersebut.

Sedikit Tips Tentang Perawatan Mesin Fotocopy:
Melapisi tabung mesin fotocopy jenis assy (canon : np 6045, np 6050, np 6650, agfa : x 58, x 88 dll) sehingga akan memperkecil lubang yang terlihat pada hasil fotocopy jenis blok hitam, dan untuk hasil yang lebih maksimal, selalu gunakan toner yang  original.

Mengaktifkan tabung cell pada mesin fotocopy yang sudah lemah, tujuannya agar supaya tabung mesin fotocopy tidak akan mudah nembak (konsleting), dan tabung mesin yang belang akan menjadi normal kembali.

Kerusakan-kerusakan atau kendala yang biasa terjadi pada mesin fotocopy antara lain addalah:
Gear motor dinamo supplay pada box toner menjadi aus sehingga tidak mampu menggerakkan ulir pada box toner.

Sensor pada box toner dan developing rusak atau kawat yang berfungsi menghapus pada dinding sensor developing tidak berfungsi dengan baik atau mungkin juga terlepas.

Tinta/toner pada box toner utama mengeras sehingga toner tidak mampu menyuplai ke developing dan kerja motor pada box toner menjadi berat.

Terjadi konsleting pada motor dinamo box toner sehingga merusak transistor di DC Control yang fungsinya sebagai penggerak motor dinamo motor box toner.

Biasanya semua hal di atas terjadi karena di timbulkan oleh:

Konektor pada motor pemanas tidak terhubung dengan baik. 

Bisa juga di sebabkan oleh (ANTIRUSH) yang rusak atau bearing pada upper rool dan lowwer roll pemanas menjadi keras dan tidak dapat berputar.

Voltage pada konektor motor pemanas , J106-B16(+),J106-B18(-) tidak menunjukan tegangan dari 0-5v di PCB DC control.

Cara untuk meminimalisir terjadinya kerusakan yang biasa terjadi pada Motor Drum antara lain adalah:

Konektor motor drum (J601 dan J602 ) yang mungkin tidak terhubung, maka selalu memeriksanya dan menghubungkannya kembali. 

Cek konektor tegangan listrik pada J601dan J602 dimana tegangan yang harus masuk yaitu : J601-1 : 24 v, J601-2 : 0 v

Motor drum control di matikan, kemudian hidupkan mesin lalu ukur tekanan pada konektor motor drum:

J 602-2 : 5v
J 602-3 : 5v
J 602-1 : 0v

Demikianlah sedikit analisa dan juga tips tentang sesuatu yang berkaitan dengan wirausaha fotocopy yang mudah-mudahan bisa bermanfaat, tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih telah membaca artikel ini. 

0 Comments:

Post a Comment